Sabtu, 27 Desember 2014

Tentang Pulau Pahawang

Pulau Pahawang dalam Berita


Pendahuluan
Puhawang atau Pahawang, pulau yang terletak didaerah kawasan perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung memiliki daerah yang cukup beragam topografinya.  Pulau yang memiliki luas lebih dari 694 Ha ini terbagi menjadi beberapa dusun dengan Desa Pahawang sebagai induknya.  Layaknya seperti desa-desa di daratan induk (Sumatera), pulau ini telah berpenghuni cukup padat.  Pulau ini merupakan pulau terpadat penduduknya yang terdekat dengan daratan induk.  Lebih kurang 15 menit dengan menggunakan perahu boat dari pelabuhan terdekat daratan induk (Ketapang-Padang Cermin, Lampung), pulau ini dapat dicapai. 
Puhawang isPuhawang is 2
Pulau Pahawang sendiri secara administratif berada pada pemerintahan Kabupaten Pesawaran dengan total penduduknya mencapai 250-an jiwa yang tersebar menjadi beberapa dusun kecil seperti Suak Buah, Cukuh Nyai, Jelarangan, dan Dusun sekaligus Desa Pegetahan atau Pahawang.  Selain penduduknya padat, desa ini memiliki keragaman etnis dan budaya juga.  Di desa ini dapat dijumpai suku Banten, Sunda, Lampung, dan Jawa yang hidup saling berdampingan antara satu dengan yang lain.  Rata-rata, penduduk pulau ini memiliki mata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Namun, ada beberapa yang juga mengusahakan lahan mereka untuk bertanam tanaman perkebunan seperti kakao, durian, padi darat, dan tanaman palawija lainnya.
PuhaGambar1.  Desa Pegetahan atau Desa Pahawang yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi
Kondisi Biogeografi
Pulau Pahawang sebenarnya terbagi menjadi dua buah pulau, yakni Pulau Pahawang sendiri dan Pahawang Kecil yang luasnya tak lebih dari 11 Ha (tentang Pahawang Kecil akan diceritakan nanti…:-)..).  Di Pahawang kecil ini tidak dihuni oleh penduduk, tetapi telah didirikan villa yang kepemilikannya oleh salah satu warga Perancis.  Sehingga otomatis, kegiatan apapun yang mendekati villa tersebut harus mendapatkan izin penunggu setempat.
puhawang 8
Selain menjadi nelayan dan bercocok tanam, beberapa penduduknya yang memiliki modal cukup telah mengusahakan daerah perairannya untuk dikembangkan menjadi daerah tempat pembesaran ikan kerapu (Ephinepellus sp) dalam Keramba Jaring Apung (KJA).  Selain KJA, di perairan Desa Pahawang juga telah dibudidayakan rumput laut yang merupakan bantuan dari pemerintah Kabupaten Pesawaran.
puhawang 7puhawang 6puhawang 5Gambar 2.  Tempat memelihara ikan Kerapu dalam Keramba Jaring Apung (Dusun Jelarangan dan Pegetahan) dan budidaya rumput laut di sekitar perairan Desa Pahawang
Pada umumnya daratan Pulau Pahawang berupa dataran tinggi sehingga menyerupai bukit yang tanahnya telah diusahakan oleh penduduk setempat untuk bercocok tanam.  Sedangkan wilayah pesisirnya terbagi menjadi berbagai wilayah, seperti hutan mangrove (bakau), hutan penyusun pantai, daerah padang lamun (sea grass), dan daerah terumbu karang yang tersebar di hampir wilayah perairannya.
OLYMPUS DIGITAL CAMERA
Gambar 3.  Daerah hutan mangrove yang didominasi jenis Rhizopora sp  di Pulau Pahawang.
Puhsi1
Gambar 4.  Sinularia sp, soft coral yang umumnya dapat dijumpai pada kedalaman kurang dari 4 m.
Puhane3
Gambar 5.  Anemon fish yang berlindung di antara karang jenis Pachyseris sp, salah satu jenis hard coral yang memiliki bentuk pertumbuhan foliose (lembaran) tumbuh diatas karang mati
puh 9
Gambar 6a.  Namun sayang, keberadaan terumbu karang semakin terancam oleh akibat biodegradasiAcanthaster planci (The crown of thorns starfish) yang populasinya semakin meningkat di wilayat perairan Teluk Lampung.
puh 1
Gambar 6b.  Beginilah nasib karang bercabang tipe Coral Branching yang mengalami bleaching (pemutihan) setelah jadi “korban” pemangsaan oleh Bintang Bulu Seribu (Crown of Thorns Starfish).
Selain keragaman hutan mangrove, keragaman jenis karang di perairan Pulau Pahawang juga cukup tinggi.  Tidak kurang dari 50 jenis karang yang terbagi menjadi soft corals dan hard corals berada pada kedalaman antara 2 m – 15 m.  Namun, keberadaan hewan karang tersebut sedikit terancam oleh karena adanya biodegradasi atau pemangsaan dari hewan bintang ular seribu (The crown of thorns starfish) Acanthaster planci yang semakin hari meningkat populasinya.  Salah satu hal meningkatnya bintang ular seribu ini adalah akibat predator dari hewan ini semakin berkurang, yakni seperti Kerang Triton (Charonia tritonis) yang menyukai larva dari bintang ular seribu dan ikan jenis Parrot fish yang juga semakin langka keberadaannya.  Entah sampai kapan semuanya akan menjadi normal jika dari manusia sendiri tidak berusaha untuk memperbaiki kesalahan yang pernah diperbuatnya.
kredit foto : dokumen pribadi

0 komentar:

Posting Komentar